Kamis, 21 Juni 2012
EURO2012: Inggris, Hantu Bagi De Rossi (Gelandang Italia)
Krakow: Menjelang partai keempat babak perempat final Euro 2012 menghadapi Inggris di Olympic Stadium, Kiev, Minggu (24/6) malam waktu setempat atau Senin (25/6) dinihari WIB, gelandang Italia Daniele De Rossi mengakui peruntungannya yang tak mujur saat berhadapan dengan klub-klub Inggris.
Menengok ke belakang, bersama AS Roma, De Rossi beberapa kali menuai kekalahan. Misalnya saat ditekuk Chelsea di babak penyisihan Grup A Liga Champions 2008-2009 dan kalah lewat adu penalti dari Arsenal di babak 16 besar di musim yang sama. Lebih jauh lagi, dalam dua kali pertemuan dengan Manchester United di babak perempat final 2007-208 dan 2006-2007, Giallorossi selalu keok.
“Saya tidak pernah beruntung saat berhadapan dengan klub Inggris. Saya tidak pernah bertemu dengan (timnas) Inggris. Tapi, berbicara sebagai orang Roma, tidak ada laga Italia-Inggris yang bisa menghapus penderitaan yang dalam saat kalah dari Liverpool di final European Cup, 1984,” tegas Rossi dalam konferensi persnya kemarin.
Meski peruntungannya tak mujur, De Rossi mengaku tak mempunyai dendam terhadap Tiga Singa. Bahkan, kapten kedua Roma berusia 28 tahun itu sangat kagum dengan kiprah klub premiership yang nyaris meminangnya sebelum akhirnya ia meneken kontrak barunya di Roma pada Februari lalu.
“Inggris merupakan salah satu dari lima atau enam tim terbaik di dunia. Menyenangkan bermain menghadapi mereka di Kiev. Sejumlah klub Liga Premier sempat berupaya meminang saya, tidak hanya Manchester City. Sepakbola Inggris benar-benar menggoda saya,” imbuh De Rossi yang mengaku mengidolakan kapten Tiga Singa Steven Gerrard. “Steven selalu menjadi idola saya,” pujinya.
Jelang laga tersebut, Gli Azzurri dipastikan kehilangan salah satu pemain pilarnya di jantung pertahanan, Giorgio Chiellini. Muncul rumor jika De Rossi bakal kembali ditarik sebagai tiga pemain bertahan. Namun, De Rossi mengaku belum tahu strategi yang bakal diterapkan bosnya Cesare Prandelli.
“Saya tidak tahu di posisi mana saya akan bermain. Mudah rasanya menjadi pemain serbabisa, sesuatu yang boleh jadi merupakan aset terbaik saya. Yang jelas, jika saya bermain di lini tengah, saya tidak boleh berdiam diri saja. Saya mesti tampil layaknya Gerrard, mengkover semua area,” tandasnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar