Senin, 04 Juni 2012

Bonek Tewas Akibat Kekurangan Oksigen

Manajemen Persebaya Surabaya akan menanggung biaya pemakaman Purwo Edi Utomo, seorang suporter yang tewas terinjak-injak dalam rusuh usai pertandingan Persebaya melawan Persija di Stadion Gelora 10 Nopember Surabaya, Jawa Timur, Minggu (3 Juny).

"Manajemen akan menanggung semua biaya pemakaman. Kami juga akan memberikan santunan terhadap keluarga korban," ujar Manajer Persebaya Saleh Hanifah ketika ditemui di kamar jenazah RSU dr Soetomo Surabaya, Minggu (3 Juny) malam.

Korban warga Babadan Rukun VI/3 Surabaya. Ia seorang pelajar yang masih duduk kelas III SMK Negeri 5 Surabaya. Korban merupakan anak tunggal pasangan Yudianto dan Ratna Susilowati. Saleh Hanifah mengaku prihatin dengan kejadian yang menimpa salah satu bonek. Pihaknya berharap tidak ada lagi kejadian yang terulang. "Semoga ini yang terakhir. Kami sangat prihatin dan menyesalkan sampai ada bonek yang meninggal usai menonton pertandingan," tutur dia.



Bintang Persebaya Andik Vermansyah juga mengucapkan bela sungkawa atas kejadian yang menimpa pendukungnya. Ia berharap tidak ada lagi kejadian serupa. "Kami turut bela sungkawa atas meninggalnya Bonek usai pertandingan," kata bintang Timnas Indonesia tersebut.

Kericuhan antara suporter Persebaya dengan polisi pecah ketika pertandingan telah berakhir. Konsentrasi kericuhan terjadi di tribun ekonomi sisi selatan. Polisi beberapa kali menembakkan gas air mata untuk menghalau massa. sebuah mobil patroli milik Sabhara Polrestabes Surabaya dirusak massa.

Kapolrestabes Surabaya Kombes Polisi Tri Maryanto menjelaskan kematian suporter Persebaya akibat kekurangan oksigen. "Dari hasil otopsi tim dokter, kematian korban karena kekurangan dan kehabisan oksigen. Tidak ada kontak fisik sedikit pun dengan aparat," ujarnya di RSU dr Soetomo Surabaya, Jawa Timur, Senin (4 Juny) dini hari.

Kapolrestabes mengungkapkan, dalam kasus ini pihaknya masih akan memintai keterangan dari beberapa pihak, seperti rekan korban serta saksi-saksi lainnya. "Kemungkinan besar kami juga akan memintai keterangan dari wartawan yang berada tidak jauh dari lokasi atau yang mengetahui peristiwa tersebut," tukas Tri Maryanto.

Tri Maryanto menambahkan awal mula kejadian diduga korban berusaha keluar dari pintu, namun terjungkal. Mengetahui ada yang terjatuh, korban diangkat dan diberi pertolongan pertama oleh tim medis. Namun ketika dilarikan ke rumah sakit, nyawa korban sudah tak tertolong lagi. Korban diketahui bernama Purwo Adi Utomo (Umur 17).

Tim dokter selesai melakukan otopsi sekitar pukul 23.30 WIB. Jenazah selanjutnya disucikan, ditutup kain kafan dan disemayamkan ke rumah duka. Keluarga korban tak kuasa menahan tangis saat melihat jenazah korban terbungkus kain kafan. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang turut menunggu hasil otopsi hanya bisa menenangkan keluarga korban.

Menurut paman korban, Setyo Waluyo, semasa hidup korban dikenal pendiam dan tidak banyak tingkah. Bahkan setiap pergi, bocah yang masih duduk di bangku sekolah menengah atas ini selalu pamit ke orang tuanya. Jenazah korban disemayamkan di rumah duka dan direncanakan dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum Asem Jajar siang ini.

Kericuhan antara suporter Persebaya dengan polisi pecah ketika pertandingan berakhir. Konsentrasi kericuhan terjadi di tribun ekonomi sisi selatan. Polisi beberapa kali menembakkan gas air mata untuk menghalau massa. Ratusan bonek berebut turun ke pintu keluar. Tak sedikit dari mereka terjepit, baik perempuan maupun anak-anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar